Dinsdag 12 Maart 2013

Mendekat padaMu



Mendekat PadaMu
Kami keluarga Julichers,memelihara seekor anjing yang kami beri nama Gilly.
Suatu kali kami berencana mengadakan liburan. Kami sepakat untuk libur beberapa hari ke Danau Kuba. Liburan pun tiba. Kami menitipkan Gilly ke rumah orang tua kami yang berada sekitar 80 km dari rumah kami. Namun tidak sampai satu hari menikmati liburan,kami mendapat kabra bahwa Gilly kabur dari rumah orang tua kami. Kami yang mendengar hal tersebut menjadi panik dan terpaksa mempersingkat jadwal liburan kami untuk mencari Gilly. Segala upaya kami lakukan. Sejumlah orang dibeberapa tempat mengaku pernah melihat Gilly,sekalipun demikian,Gilly tak kunjung di temukan. Kami mulai putus asa untuk berharap Gilly akan bersama kami lagi. Ternyata di luar dugaan kami,setelah hilang selama 19 hari, Gilly menemukan cara untuk pulang. Entah bagaimana caranya,kami tidak tahu. Kami menemukan Gilly berada 800 meter dari rumah kami saat kami hendak mencarinya kembali.
Saat melihat Gilly,kami sangat gembira dan langsung bersimpuh di tanah sambil menangis. Hal itu membuat kami sadar betapa Gilly mencintai kami sehingga ia mau menempuh perjalanan sejauh 80 km hanya untuk bertemu kami.
Sama seperti kerinduan anjing itu untuk senantiasa dekat dengan pemiliknya,bahkan sampai harus menempuh jarak puluhan kilometer,demikianlah seharusnya kita.
Kita harus memiliki kerinduan untuk tetap selalu dan senantiasa dekat dengan Tuhan, pemilik hidup kita sepenuhnya. Kedekatan itu tidak hanya berbicara  soal berapa kali kita pergi ke gereja,berapa banyak persembahan yang kita berikan,atau berapa banyak kita mampu menghafal ayat-ayat  firman Tuhan. Lebih dari itu, dengan segenap hati kita harus merendahkan diri dan menyerahkan segala sesuatu kepada kehendakNya.

Sesungguhnya jiwa kita merindukan Tuhan,lebih dari merindukan manusia dan barang yang fanadi dunia ini. Sayangnya, meski setiap orang sadar bahwa dirinya memerlukan kedekatan dengan Tuhan, namun tidak banyak orang yang benar-benar mencariNya. Mereka berfikir bahwa kebutuhan akan kedekatan dengan Tuhan dapat di gantikan oleh yang lain, misalnya Harta,Jabatan,Status,dan lain sebagainya.
Berbeda dengan pemazmur , ia menguraikan isi hatinya bahwa ia suka dekat dengan Tuhan.

Dekat dengan Tuhan itulah yang membuat ia merasa nyaman di dalam situasi apapun. Pemazmur berkomitmen, bahwa sekalipun daging dan hatinya lenyap,tetapi Tuhanlah yang menjadi bagiannya. Artinya, selama hidupnya, Tuhan menjadi  “milik” yang akan terus dipertahankan. Pemazmur menyadari bahwa selain merasa nyaman, kedekatan dengan Tuhan akan membuatnya bisa merasakan kebaikan Tuhan. Kedekatan dengan Tuhan itulah yang membuat pemazmur dengan yakin mau menyaksikan pekerjaan Tuhan kepada orang lain.
Sudakah kita bersikap seperti pemazmur, mejadikan Tuhan sebagai bagian terpenting dalam hidup kita? Karena itu dekatkanlah dirimu kepadaNya.
Kata-kata bijak
Hidup dekat dengan Tuhan merupakan kerinduanNya dan kebutuhan kita.
Mutiara kata:
Jadilah manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, hanya kamu sendiri yang menangis; dan pada kematianmu semua orang menagis sedih, hanya kamu sendiri yang tersenyum
( Mahatma Ghandi )

Manasorgawi............

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking