Vrydag 26 April 2013

Talented Palace



                     TALENTED PALACE”
Hentakan kaki berpacu semangat raga menyusuri perjalanan kehidupanku. Satu demi satu butir  keringat mengalir membasahi setiap lekukan tubuh pemberian Sang Pencipta. Dengan alas kaki yang senantiasa melindungiku aku berjuang melawan padatnya dan panasnya kota jakarta ( indonesia ).
Ya aku adalah seorang seniman, yang belum di anggap seniman bagi kalangan para seniman di bumi kita indonesia ini.  Namaku Fritz. Hanya berpegang bakat yang ada pada diriku, dan kaki yang selalu mengiringi langkah ini kemanapun aku pergi. Dari satu tempat ke tempat yang lain telah ku sembangi. Hari demi hari, detik demi detik menghantarku ke tempat yang pasti. Di temani teriknya matahari sampai indahnya cahaya bulan menemani kemana kaki ini melangkah.
Sampai pada suatu saat,kaki inipun terhenti pada Gubuk kecil dimana kehangatan menyelimuti tubuh ini. Talented palace. Itulah nama tempat kakiku berpijak saat itu. Tempat dimana ku tuangkan segala pikiran,perasaan,keluhan,dan kemampuan yang aku miliki. Ya, inilah tempat yang selalu menumbuhkan,mengembangkan apa yang tertanam dalam diriku. Di gubuk inilah terlintas pemikiran yang akan menjadi awal dimana aku akan berdiri sebagai seorang pembawa benih yang sering kali di injak orang untuk menjadi sebatang pohon yang tumbuh tinggi, menghasilkan buah yang banyak dan membawa kesejukan bagi orang yang berada di sekitarnya.
Pagi yang cerah membangunkan ku dari tempat pembaringan. Segera ku mulai aktivitas di pagi itu. Seperti biasa aku selalu di temani teman setiaku yang tak akan pernah pergi meninggalkanku. Siapa lagi kalau bukan kakiku sendiri.  Ia membawaku menelusuri hirup-pikuk  kota jakarta. Dan akupun berhenti pada tempat yang menurutku sangat cocok sebagai tempat melepaskan lelah.
DPR ( Dibawah Pohon Rindang ), dengan hembusan angin yang membuang keletihan selama berjalan tadi. Tiba-tiba terdengar suara merdu dari seorang gadis  cantik dan manis, yang sedang bersantai di temani  gitar yang menempal pada kedua jari-jari tangannya. Suara yang khas keluar dari setiap lirik lagu yang ia nyanyikan. Nyanyian yang berasal dari hatinya menunjukan akan jadi apa ia nanti.

Tanpa berpikir panjang ku dekati gadis tersebut dan memulai pembicaraan.
Nyanyian dari hatilah yang akan menunjukan siapa kamu sebenarnya, kataku.Gadis itupun terhenti dan menoleh kepadaku. Dengan segera akupun memperkenalkan diriku dan iapun sebaliknya. Nama gadis itu ialah Sashia. Ia sering sekali berada di tempat dimana pertama kali kita berkenalan. Hobinya ialah bernyanyi dan menari. Bermodal suara merdu dan kelincahan dalam membuat gerakan demi gerakan dancing tak membawanya kepada impian yang ada di dalam hatinya. Hanya bernyanyi yang selalu ia perdengarkan kepada tumbuhan yang ada di sekitarnya dan beberapa orang yang hanya sekedar lewat di sampingnya. Impian untuk menjadi seorang penyanyi dan penari tak mampu ia wujudkan. Satu yang ia punya hanyalah semangat dan keinginan  yang besar,kelak nanti impian yang hanya ada di dalam hati ini akan di lihat banyak orang.
Akupun menawarkannya untuk berkunjung di Talented Palace, tempat dimana benih yang kecil akan tumbuh menjadi pohon yang besar. Darah dalam tubuhku seakan mengalir begitu kenjang, setelah ia memutuskan untuk mengikutiku.
Tess...teesss... bunyi hujan yang berhenti aroma air yang menjatuhi tanah mulai terasa sejuk damai indah, tumbuhan yang lebat bercorak warna ini adalah taman yang indah namun tetap tak ku lihat pelangi yang indah yang pernah ku lihat saat ku masih kecil, namun seperti nya aku melihat sebuah pelangi berjalan dan hidup setelah mendengar suara biola yang setiap goresan nada nya menenangkan fikiran seperti mengobati luka secara peralahan dan pasti, semakin lama semakin tak sabar diri ini ingin mengetahui siapa anak muda tersebut yang dapat membuat diri ini terasa sangat bersemangat dan ceria, perlahan saya berjalan dan memperkenalkan diri dan ia pun perlahan memperlambat gerakan nya dan perlahan berhenti memainkan alat musik itu lalu saya berkata “hai anak muda. Boleh saya memperkenalkan diri? Nama saya Fritz dan sekarang bolehkah saya tahu siapa nama mu? “ dan anak itu menjawab “ya tentu saja pak, namaku muhamad farid panggil saja farid” dan anak itu tersenyum perlahan dia ingin memulai kembali permainan nya namun aku sela “maaf anak muda boleh kita mengobrol sebentar?” jawab Farid“tentu saja boleh”. Farid panggil saja aku dengan Fritz, hmmm... anak muda mengapa saat kau memainkan alat musik itu kau dapat merubah suasana emosi orang yang sedang mendengarkanmu?  Farid pun menjawab dengan heran “hmm hah memang seperti itu kah yang kau rasakan? Sebenarnya saya tidak mahir dalam bermain biola namun entah mengapa dalam setiap alunan bunyi nada biola tersebut mengantarkan ku kedalam perasaan, apa yang aku rasakan sehingga dalam goresan nada terdengar perasaan entah senang, gembira atau sedih, bermain dengan menggunakan perasaan itu nyaman untuk di lakukan Fritz, bahkan walaupun itu perasaan sedih, galau, bahkan benci, apalagi bahagia tinggal bagaimana kita mengatur perasaan tersebut?”. Kemudian Fritz berjalan perlahan meninggalkan Farid dan Faridpun bingung melihat Fritz, Fritz menoleh dan mengucapkan terimakasih dan meninggalkan sepotong kertas bertuliskan alamat  dimana berbagai macam talenta akan di kembangkan. Farid tersenyum sembari menngucapkan “sama-sama Fritz. Sampai bertemu lagi.
Fritz berbicara dalam hati perasaan, perasaan, perasaan adalah entah apa namun dia dapat menghipnotis perhatian sampai seseorang bingung kenapa bisa seperti ini. Di suatu ketika, disaat ia bergurau dengan hatinya. Tak sengaja dilihatnya gadis berteater disuatu taman dengan teman-temannya. Hanya saja pancaran aura gadis tersebut berbeda dengan yang lainnya. Diperhatikannya gadis tersebut. Dalam lebih dalam, menatap wajah gadis bermata sipit dari kejauhan serta memperhatikan gerak demi gerak yang dilakukannya. Tersontak hatinya terpanggil untuk menemui gadis tersebut, Sindy namanya. Dan enyahlah, lagi dan lagi Fritz menghampiri gadis tersebut dan mengajaknya untuk bersatu dalam Talented Palace seperti yang lainnya. Tanpa pikir panjang Sindy pun mengiyakan tawaran Fritz. Dan mereka akan bertemu lagi keesokan harinya untuk Talented Palace, tempat dimana ia akan memulai mewujudkan mimpi dan menunjukkan potensi yang ia miliki. Kesempatan tak akan datang untuk kedua kalinya. Jadi harus pergunakan kesempatan yang ada untuk berbuat yang terbaik demi masa depan yang cerah terpikir oleh Sindy.  Mimpi akan tetap menjadi sebuah mimpi tanpa adanya kesadaran untuk bangkit demi mewujudkan impian tersebut dalam dunia nyata.
Ketika Fritz berjalan tanpa arah karena sedang mencari inspirasi untuk Talented Palace, tiba-tiba Fritz melihat seorang gadis yang sedang duduk di tengah taman kota. Entah kenapa hati Fritz menyuruhnya untuk mendekati gadis yang sedang sendirian dan memegang buku dan pena, seolah-olah gadis itu sedang menuliskan sesuatu. Fritz berkenalan dengan gadis yang bernama Vica. Fritz menanyakan sedang apa dia di tempat itu karena Fritz sangat penasaran dengan apa yang Vica lakukan disini. Vica menceritakan bahwa ia sedang menuliskan puisi yang berjudul “Menebus Awan”. Lalu Fritz sangat kaget dengan hasil puisi yang gadis itu buat. Karena puisi tersebut mengandung arti yang sangat dalam dan penuh makna. Diceritakanlah kepada Fritz bahwa menembus awan merupakan cita-cita Vica dari kecil utuk menggapai mimpi-mimpinya. Fritz tidak bisa berkata-kata apupun karena menembus awan merupakan cita-citanya. Menembus awan lewat Talented Palace yang akan digelar. Fritz seketika langsung mengajak Vica untuk bergabung dalam Talanted Palace tersebut. Gadis itu pun bingung karena menurut dirinya, ia bukanlah sesorang yang luar biasa. Tetapi Fritz meyakinkannya bahwa ia adalah seseorang yang memiliki bakat yang belum tentu dimiliki orang banyak. Banyak orang yang menulis puisi tetapi puisi yang orang buat belum tentu sebagus puisi-puisi Vica. Tanpa berpikir panjang , Vica berkata pada Fritz jika dia akan mencobanya.
Setelah Fritz berbincang dengan Vica, Fritz pun berjalan ke suatu  tempat dimana ia melihat seorang perempuan yang sedang asik browsing resep masakan. Fritz menghampirinya lalu menyapanya, namanya Dinda. Dia memang senang memasak dan mencari resep-resep terbaru, ia ingin menjadi seorang chef yang handal dalam berbagai jenis masakan tapi dia tidak begitu yakin dengan kemampuannya. Dia hanya belajar memasak secara otodidak, tidak ada kursus atau sebagainya. Dinda selalu berusaha membuat sesuatu yang baru dalam hal memasak, walaupun terkadang dia gagal dalam memasak tapi dia tidak menyerah untuk terus mencoba. Dinda hanya ingin membuktikan kalau dia bisa dan mampu untuk menggapai cita-cita dan impiannya untuk menjadi chef. Fritz mengajak Dinda untuk mengikuti Talanted Palace yang diadakan oleh Fritz dan Dinda pun tertarik oleh tawaran Fritz,.
Keesokan pagi Fritz bangun lebih cepat karena ia ingin menikmati udara yang sejuk di pagi hari. Fritz berjalan berkeliling melewati taman yang indah dan ia bertemu dengan sosok gadis yang mungkin aneh karena gadis itu berada ditaman pada pagi hari. Gadis itu sedang memotret  pemandangan yang ada ditaman itu, dia bernama Sarah. Fritz menghampiri Sarah dan ia menanyakan apa yang dilakukan oleh Sarah. Sarah memang suka mengabadikan gambar-gambar yang indah yang menurut dia dengan melihat foto pemandangan dia merasa lebih tenang. Fritz pun berencana ingin mengundang Sarah untuk berkunjung ke Talented Palace dan Fritz juga meminta agar Sarah dapat mengabadikan foto saat festival nanti.
Satu demi satu benih yang bertebaran tanpa selimut kehangatan melindunginya telah terkumpul.  Dengan harapan yang terpancar dari mereka, terlihat satu impian dan kesuskesan yang akan mereka genggam. Semangat untuk tetap berlatih begitu besar. Hingga akhirnya kami sampai pada puncak petikan buah yang selama ini telah kami tanam, menyiramnya, dan selalu menjaganya. Puncak dimana dunia akan melihat bahwa begitu banyak orang yang berbakat yang bukan hanya dengan uang dapat membuat mereka melambung tinggi, tapi dengan harapan di hatilah yang akan membawa mereka ke langit tinggi.
Satu demi satu bakat di tampilkan oleh masing-masing pribadi dari latar belakang yang berbeda dan kharakter yang berbeda pula. Acara kami pun sukses, kami mendapat penghargaan dari orang-orang yang yang menyaksikan pertunjukan kami. Saya pun maju dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua orang yang mendukung kegiatan ini.
kata-kata yang saya lontarkan kepada mereka ialah  “ bukan dengan materi dan kekayaan yang dapat membawa kita pada kesuksesan tapi harapan dalam hati dan talenta  yang sudh Tuhan berikanlah yang akan membawa kita terbang tinggi “.
Beberapa hari kemudian, kami di panggil oleh studio rekaman yang cukup terkenal, kami di tawarkan untuk membentuk satu group talent dimana bukan hanya dari kalangan penyanyi tetapi kami tergabung dari beberapa kemampuan berbeda yang kami punya. Kami pun berhasil mengeluarkan single pertama kami yang berjudul “HARAPAN HATI”. Sashia,Sindy,Sarah,Dinda,Vika dan Farid yang tergabung di dalam Group yang bernama “ TALENT” berhasil meraih impian yang ada di dalam hati mereka.
Sosok Fritz yang adalah akar dari kesuksesan mereka, telah berhasil menjadi seniman handal yang kemudian di akui oleh para seniman di Indonesia atas karya pengumpulan benih yang ia persembahkan kepada kita.



“ Harapan dalam hatimu lah  yang akan membawamu terbang tinggi ”.




 

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking